Helloww sobat blogger sekalian, kumaha damang?? Mangga mangga mangga.
Hahaha...nah itulah kata – kata yang pertama kali gue denger setiba di Bandung
untuk mengikuti next challenge di ITB. Setelah ikut TPA Bappenas di Jakarta dan
mendapatkan hasilnya, gue langsung capcus ke Bandung buat ujian bahasa inggris
namanya English Language Proficiency Test (ELPT) ITB tanggal 11 April 2014 di
Pusat Bahasa ITB Ganesha.
ELPT-ITB adalah sejenis tes yang menguji kemampuan bahasa inggris kita
mulai dari kemampuan mendengar, struktur bahasa dan membaca. Layaknya tes
TOEFL, ELPT-ITB ya 11 12-nya lah sobat. Kalo sobat mau hemat biaya untuk uji
kemampuan bahasa inggris, jenis tes ini layak dicoba karena hanya merogoh kocek
sebesar IDR 75.0000 saja. Bandingkan dengan TOEFL-ITP yang harganya bisa
mencapai IDR 300ribuan lebih.
Nah untuk mendaftar ikutan tes ini maka sobat perlu melakukan langkah –
langkah berikut.
- Cek jadwal ujian di website http://www.lc.itb.ac.id nanti ada kotak warna orange tuk melihat jadwal ujian atau menelepon nomor telepon kantor pusat bahasa yang tertera pada website diatas dan tanyakan mengenai jadwal ujian terdekat. FYI, daftarlah jauh – jauh hari karena pengalaman saya itu mendaftar tanggal 10 Maret dan jadwal ujian saya 11 April. Sebulan juga nunggu kan......
- Untuk
pendaftaran bisa dilakukan dengan perwakilan orang terdekat di Bandung, cukup
memberikan uang sebesar IDR 75.000, pas poto warna uk 3 x 4 sebanyak 2 Lembar
dan berikan identitas sobat lengkap. Untuk pendaftaran sendiri ya langsung
datang saja ke Pusat Bahasa ITB di Gd Labtek VIII Lt 1. Sobat nanti
akan diberikan kartu ujian sebagai syarat masuk mengikuti ELPT-ITB
Sekilas mengenai bentuk soal ELPT-ITB itu ya mirip kayak TOEFL ITP. Terdapat
3 bagian subtes yaitu Listening (50 soal), Grammar (50 soal) dan Reading (50
soal). Waktu ujian diberikan lebih kurang 120 menit. Untuk section Listening
persis seperti part C di TOEFL, yang hanya ada 1 orang pria/wanita yang
membacakan sebuah wacana. 1 wacana yang dibacakan untuk 4 – 5 soal dan terdapat
sekitar 10 wacana. Jadi sobat ya harus mendengarkan dengan baik apa yang
dikatakan speaker. Suara speaker kedengaran seperti bukan orang Bule sih
beberapa, seperti asian speaker juga kebanyakan. Gue sempat kewalangan pada
sesion ini karena speaker ngomongnya cepat dan inti wacana kebanyakan diluar
dari jangkauan gue. Alhasil ya main tebak – tebak kacang goreng deh dan main
kancing. Lol
Next for grammar section ya sobat disuruh mengisi titik titik yang kosong
dengan berbagai option. Grammarnya gak begitu susah kok, cukup kuasai 16 tenses
dan beberapa grammar penting seperti Conditional sentences, passive voice,
causative, direct and indirect speech, infinitive serta gerund. Soalnya persis
seperti bagian structure pada TOEFL kok. Tapi sobat harus cepat menjawab karena
ini Cuma diberikan waktu selama 30 menit untuk 50 soal uda termasuk
menghitamkan lobang juga loh.
The last itu ya Reading section, nah tuk yang satu bijik ini persis sama
seperti Reading TOEFL. Semua jawaban ada pada wacana ya tapi sobat harus peka
juga dan perbanyaklah kosa kata. Gue low di sesion ini. Hiks...hiks... :’(
Itu dia seputar bentuk soal ELPT-ITB nya sobat. Gue rasa sobat uda familiar
deh ama soal bahasa inggris yang begituan. Hehe... Untuk standar skor minimal
masuk pasca ITB, sobat diharuskan mendapat minimal skor 77 atau setara dengan
TOEFL 475. Untuk penilaian gue kurang paham nih sob, yang saya tahu ya skornya
berkisar dari 0 – 170 gitu. Kalo TOEFL kan dari 310 – 677 kan. Kata petugasnya
sih, ntar dibalik sertifikat ada tabel penyetaraan skor dan hasilnya bisa
diambil pada hari selasa depan. Gue pun pulang dan berharap skor diatas 77 donk
biar gak ngulang lagi kayak TPA dan bisa balik ke Medan sesegera mungkin.
..................................................................
Selasa 15 April pun gue datang ke Pusat Bahasa untuk mengambil hasilnya. Ada
hal unik nih sob pas pengambilan skor. Gue ketok pintu kantor dan masuk. Disitu
ada 2 bapak bapak yang sedang bertugas di meja FO. Gue nanya, “Pak, hasil ELPT
11 April sudah bisa diambil ya?”. Si Bapak merespon, “Uda dek, Nah tanda
tangani ini dulu di bagian nama kamu ya”. Wow...si bapak ngasi saya kumpulan
kertas nama – nama peserta ujian lengkap dengan skornya. Saya pun mencari nama
saya sampai terakhir tapi ndak ketemu. Jantung gue pun gak tau lagi masih ada
disitu apa enggak ya. Hahaha.... Lalu gue balik lagi ke halaman depan dan
mencari nama gue perlahan – lahan. Ooppss, nemu juga nama gue dan gue tarik
jari gue lurus menuju skor dan gue dapat nilai 72. Sentak gue terdiam dan
berpikir, ya Allah gak nyampe 77 ya. Jadi gue harus ngulang lagi, tapi setau
gue jadwal ELPT berikutnya adalah 16 Mei. Berarti gue sebulan lagi donk baru
balik ke Medan. Mamakeee....Oh my to the God.
Rupanya saya uda melamun selama 3 menitan dan membuat si Bapak
menghilangkan lamunan saya dengan menegur dan mencolek tangan saya. Katanya, “Dek...dek...uda
ditanda tangani gak?” Saya pun akhirnya tersadar dan menandatangani itu kertas.
Lalu si Bapak ngasi saya 2 lembar kuning ukuran A4 yang merupakan sertifikat
ELPT-ITB saya. Saya sebenarnya uda sedih tapi ya saya membaca juga ni
sertifikat sambil berjalan keluar ruangan. Dan disitu tertera skor saya
ternyata 98. What? Kok bisa beda ya? Saya pun kaget dan gak percaya aja
kok saya baca di kertas sebelumnya beda sama sertifikat. Lalu saya jumlah –
jumlah dan eh memank skor saya segitu. Lalu saya pun balik lagi ke dalam
ruangan dan meminta izin buat meminjamkan kertas tadi. Saya lihat nama saya dan
memank benar, disitu skor saya tertera 98. Skor 72 yang saya lihat tadi
rupanya milik nama dibawah saya kakak kakak. Oh thanks ya Allah, mungkin karena
grogi maka saya menunjuk skor yang salah.
Buat sobat blogger sekalian yang penasaran seperti apakah sertifikat
ELPT-ITB itu, gue akan cantumkan sertifikat saya dibawah ini.
Dibelakang sertifikat ada tabel penyetaraan skor ELPT-ITB dengan TOEFL. Nah
kalo skor saya dikonversikan ya berkisar di atas 520-an juga sobat. Syukur deh.
Gak jadi ngulang dan bisa pulang ke Medan secepatnya. Yeyeye.....\m/. Well done
and Thanks ya Allah.... ternyata perjuangan gue tidak sia – sia. Berhasil mendapat
skor ELPT-ITB diatas skor minimal dan begitu juga dengan skor TPA saya. Syarat utama
ITB sudah berhasil ditempuh dan tinggal menyusun berkas pendaftaran yang
kurang.
Buat sobat blogger sekalian, mohon doanya ya biar gue diterima di SPs ITB
tahun ini. Pengumumannya sekitar minggu kedua bulan Juni. Berharap ada nama gue
yang diterima mutlak sebagai salah satu mahasiswa Pascasarjana ITB, di kampus
impian gue dan universitas terbaik peringkat pertama di Indonesia.
Gilee....bangga banget gue pasti. Amin, mudah – mudahan ya Allah. Kalo memank
rezeki, pasti gak kemana kok. Hehehe.....
Semangat buat sobat sekalian yang lagi menempuh proses seleksi di berbagai
universitas. Semoga postingan saya bermanfaat bagi sobat sekalian.
Salam Hangat dan Sukses
Dimas Frananta S
Medan – Sumatera Utara