Hallo sobat blogger sekalian. Wuih uda lama tidak
memposting something di blog saya ini. Hehehe.....maklumlah dikarenakan
aktivitas yang lumayan padat* (*padahal cuman tidur – tiduran saja). Nah kali
ini saya akan membagikan pengalaman saya sendiri seputar pengalaman mengikuti
Tes Potensi Akademik (TPA) versi OTO BAPPENAS. Tes ini sering diikuti para
calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan S2/S3 di berbagai universitas
terkemuka di Indonesia dan juga para CPNS di berbagai lembaga.
Bagi para blogger sekalian yang berkeinginan untuk
lanjut S2 dan S3 maka tes ini merupakan syarat utama seleksi dengan skor
minimal yang berbeda – beda pastinya. Seperti ITB misalnya mematok skor 475 dan
UGM 450. Nah yang menjadi pertanyaan apakah tes TPA ini mudah atau
sulit???...... Wah untuk menjawab ini tergantung dari persiapan yang sobat
blogger lakukan. Ada yang bilang mudah dan sulit juga serta bahkan ada yang
sudah 6 kali tes tetapi belum nyampe 450. Kok bisa????
Deg...deg...deg....itulah perasaan pertama saya
ketika ingin melanjutkan kuliah S2 dan membaca persyaratannya harus memenuhi
syarat TPA Bappenas dengan skor 475. Waow, bisa gak ya dapat skor segitu dengan
persiapan yang kurang dari sebulan lagi. Aduh.....
Tepat tanggal 4 Maret saya pun mulai mencari –
cari info di internet seputar tata cara pendaftaran TPA Bappenas. Saya pun
membuka website resmi milik Bappenas yaitu http://www.upp-tpa.com. Di situ saya lihat jadwal ujian yang terdekat
dan nemuin tanggal 23 Maret 2014. Lalu saya telepon petugasnya untuk bertanya
apakah kuota sudah penuh atau masih kosong. Awalnya sih teleponnya sibuk
melulu, sampai – sampai saya bosan dan akhirnya teleponnya dijawab dengan suara
wanita. Saya pun menanyakan seputar pendaftaran dan mbak itu merespons bahwa
kuota masih ada dan pendaftaran boleh dilakukan via email atau faks, jadi kita
tidak harus datang ke Jakarta. Syukur deh mengingat saya berdomisili di Medan
dan ke jakarta hanya mendaftar perlu biaya dan waktu yang tidak sedikit.
Akhirnya saya pun melakukan transfer biaya ujian sebesar IDR 325.000 ke
rekening mereka. Lalu mendownload formulir pendaftaran yang sobat bisa dapatkan
di website resmi tadi. Mengisi formulir dan men-scan formulir bersamaan dengan
bukti transfer serta KTP. Selanjutnya saya kirim file scan tadi ke alamat email
mereka yaitu upptpa@yahoo.com tanggal 6 Maret.
Teng...tengg.... smartphone saya berbunyi tanggal
10 Maret menandakan ada email baru yang masuk. Saya buka dan baca, ternyata
balasan email dari Bappenas yang menyatakan bahwa saya sudah terdaftar sebagai
peserta ujian TPA Bappenas di Jakarta tanggal 23 Maret 2014 pukul 08.00 WIB.
Okei,,, tantangan pun dimulai!! Mulai mempersiapkan file yang kurang dan
diserahkan pada saat ujian yaitu pas foto ukuran 3x4 2 lembar, fc ijazah dan
transkip nilai yang dilegalisir dan bukti transfer aslinya.
Besoknya 11 Maret saya mencoba mencari dan membeli
buku TPA versi Bappenas dan menemukan 2 buku yang menurut saya dapat membantu
saya dalam persiapan ujian. Harganya juga tidak mahal dan hanya berkisar IDR
150.000 tuk 2 buku saja. Okehh....2 buku dalam 2 minggu, Well to the
well...well...well. Saya pun menarik napas dan mempelajari buku itu dengan
irama yang tak beraturan. Wkwkwk.... maklum donk, saya kan sembari kerja
sampingan dan melapak dengan teman – teman. Melihat soal dalam buku sebenarnya
mau muntah dan pusing, karena soalnya wow banget. Gak setara ini dengan tingkat
IQ awak yang sesuatu ini. Tapi ya tetap juga, ambil pita dan ikat dikepala
dengan motivasi bahwa “Harus lulus S2 di PTN lagi dan mewujudkan impian orang
tua dan saya”.
Akhirnya tiba juga hari dimana saya harus
meninggalkan kota kelahiran saya ini demi ujian TPA di Jakarta. Jujur saya juga
gak terlalu masalah dengan ujian di Jakarta mengingat saya tidak pernah ke
Jakarta sebagai ibukota Indonesia dan gak pernah naik pesawat. Hiks...hiks....
malu banget ya Hello...masak uda gede baru naik pesawat? Tanggal 21 Maret pukul
12 siang, pesawat saya landing di jakarta dan welcome to jekardahhh. Disambut
dengan panas yang gk jauh beda dengan di Medan dan u know lah, M.A.C.E.T.
Lanjut nginap di rumah sepupu di daerah Jakarta Selatan. Besoknya tidak ada
aktivitas membaca buku karena mitosnya kalo uda H-1 jangan lagi baca buku,
nanti bisa stres dan hilang semua yang uda dibaca. Hahaha....perasaan, itu 2
buku yang saya beli masih 30% yang dibaca.
Welcome to Exam Day! Nah saya pun bangun jam 4
pagi dan mandi seraya mempersiapkan semua berkas – berkas dan alat ujian
seperti pensil 2B, penghapus, rautan dan bolpoint. Rencananya sih saya dan
kakak sepupu akan berangkat pagi bener karena dia mau jalan sehat ala Tupperware
di Senayan dan saya akan dimasukkannya ke dalam taksi menuju Gedung Bappenas di
Jalan Taman Suropati N0. 2 JakPus. Mengingat hari minggu ada Car Free Day di
sepanjang jalan Senayan Sudirman ke Bundaran HI maka kami pun berangkat jam 5
pagi. Pertama kami naik Kopaja 615 menuju Senayan dan suddenly kopaja kami
terhenti karena ada kecelakaan mobil di sekitar Lippo Mall Kemang. Ngeri banget
saya lihatnya dan syok juga karena mobil Avanza menabrak lelaki dan lelaki itu
mati ditempat dan lengket di depan mobil yang sudah hancur. Anehnya orang
sekitar malah memotret dan polisi setempat membiarkan warga mendekat. Stroberri
suerrr.... baru pagi – pagi sudah melihat gituan, dan tersentak berpikir ada
gak ya hubungannya dengan ujian saya jam 8 nanti. Dag dig dug hatiku......uhu.....
Sesampainya di senayan, kakak sepupu memanggil taksi dan mengantar sampai ke
Gedung Bappenas. Oh my to the God....saya pun datang 2 jam lebih awal. Untungnya
saya bukan orang yang pertama kali datang, bahkan ada 2 cewek lainnya yang
datang diluan. Haha....kerjaan selama 2 jam ya buka smartphone dan alay alay
dengan update status di jejaring sosial. Jam 7.45 peserta ujian dipanggil untuk melakukan daftar ulang dengan memberikan berkas yang kurang supaya masing - masing peserta mendapat kartu ujian TPA Bappenas. Nah ini dia kartu ujian saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar